motor listrik yang ditinggalkan saat mudik sebenarnya cukup mudah langkahnya. Perhatikan kondisi baterai dan lokasi penyimpanan baterainya.
Technical Service Department Head Wahana Makmur Sejati Benedictus Febriadi menjelaskan, menyimpan motor listrik ketika mudik sangat simpel.
“Cukup baterai aja, yang penting jangan di bawah 30 persen biar aman,” kata Ben di Jakarta, Jumat (31/3/2025).
Ben menjelaskan, ketika kondisi baterai di bawah 30 persen dan ditinggal, khawatir mempengaruhi kesehatannya. Memang efeknya tidak terasa langsung, tapi ada kemungkinan sel baterai jadi lemah.
mpan motor dan baterai jangan di tempat yang tertutup, seperti di kamar. Pilih tempat yang agak terbuka, sirkulasi udaranya baik.
“Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, cari tempat jangan di kamar. Agak terbuka lebih aman, asal tidak terkena langsung sinar matahari,” kata Ben.
1. Cek Bahan Bakar
Sebelum ditinggal lama, pastikan kondisi bahan bakar melalui indikator speedometer dalam keadaan penuh. Ini dilakukan untuk menghindari terjadi penguapan. Jika tidak penuh bisa timbul kondensasi atau pembentukan uap air, yang kelamaan bisa menimbulkan karat. Sekalian cek apakah ada kebocoran dari bahan bakar, misalnya ada bau bahan bakar di sekitar motor.
2. Ganti Oli Mesin
Saat berada di rumah, gunakan stik oli mesin, untuk mengecek apakah level oli mesin masih di dalam batas normal. Kemudian lihat juga apakah ada kebocoran oli di sekitar motor. Bila motor ditinggal dalam waktu lama, baiknya ganti oli terlebih dahulu. Dengan oli baru bisa menjaga bagian dalam mesin walau tidak dinyalakan. Selain itu juga diharapkan tidak menemui kesulitan pada saat menyalakan enjin kembali.
3. Lepas Terminal Aki
Aki menjadi komponen penting yang berguna sebagai kelistrikan dari motor. Baik menggunakan aki kering ataupun aki basah tetap membutuhkan perawatan. Isi air aki bila terlihat sudah menyusut, berlaku untuk jenis accu basah. Dan buat aki kering, setrumkan aki jika daya sudah mulai berkurang.