afroskin.id -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintah tengah mengkaji faktor-faktor penghambat investasi di Indonesia. Salah satu yang menjadi sorotan adalah peran oknum lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan organisasi kemasyarakatan (ormas) yang kerap mengganggu masuknya investasi.
pembentukan tim kajian khusus ini sangat strategis untuk menarik investasi global, yang pada akhirnya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Daya Tarik Indonesia di Mata Investor Global
Di tengah ketidakpastian geopolitik, Airlangga menilai Indonesia memiliki keunggulan tersendiri berkat stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang terjaga, terutama di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik. Bahkan, negara seperti Vietnam pun mulai melirik kerja sama dengan Indonesia.
“Dengan jumlah penduduk ASEAN yang tinggi, ini menjadi daya tarik sendiri. Seperti Vietnam, mereka ekspor ke Amerika dan Eropa, tapi kenapa mereka melihat Indonesia? Karena daya beli domestik kita kuat,” jelasnya.
Evaluasi Hambatan dari Oknum LSM dan Ormas
Lebih lanjut, Airlangga menyinggung keberadaan oknum LSM dan ormas yang kerap menghambat investasi. Menurutnya, pemerintah telah menginventarisasi sejumlah permasalahan terkait dan akan melakukan evaluasi lebih lanjut.
“Tentu kita akan lihat satu-satu lagi, ada banyak yang sudah kita inventarisir,” ujarnya.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif serta memastikan investasi yang masuk benar-benar bisa mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.