Mantan Presiden AS Donald Trump kerap melontarkan kritik pedas terhadap The Federal Reserve (The Fed), bank sentral Amerika Serikat. Ia menuduh The Fed tidak kompeten, terlalu politis, atau bahkan sengaja merugikan pertumbuhan ekonomi.
Tapi, sebenarnya apa peran The Fed? Mengapa lembaga ini begitu berpengaruh hingga sering jadi sasaran kritik politisi seperti Trump?
Apa Itu The Fed?
The Fed adalah bank sentral Amerika Serikat, berdiri sejak 1913 melalui Federal Reserve Act. Tugas utamanya adalah mengatur kebijakan moneter, menjaga stabilitas sistem keuangan, dan mengawasi perbankan di AS.
Berbeda dengan bank sentral di beberapa negara, The Fed bersifat independen, artinya keputusannya tidak sepenuhnya dikontrol pemerintah. Namun, independensi ini sering memicu kontroversi, terutama dari politisi yang ingin kebijakan moneter sesuai agenda mereka.
Tugas & Wewenang The Fed
The Fed memiliki beberapa peran krusial dalam perekonomian AS:
1. Menetapkan Kebijakan Moneter
The Fed mengendalikan suku bunga acuan (Federal Funds Rate) untuk mempengaruhi inflasi, lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi.
- Jika ekonomi lesu, The Fed menurunkan suku bunga agar pinjaman murah, bisnis ekspansi, dan konsumsi meningkat.
- Jika inflasi tinggi, The Fed menaikkan suku bunga untuk memperlambat pengeluaran dan stabilisasi harga.
2. Mengawasi Stabilitas Sistem Keuangan
The Fed memantau risiko krisis keuangan, termasuk kegagalan bank besar (seperti saat kolapsnya Silicon Valley Bank 2023).
3. Mencetak & Mengedarkan Uang
The Fed adalah satu-satunya lembaga yang berwenang mencetak dolar AS dan mengatur peredaran uang.
4. Bertindak sebagai “Lender of Last Resort”
Dalam krisis, The Fed bisa memberikan pinjaman darurat kepada bank yang kesulitan likuiditas untuk mencegah kepanikan finansial.
Mengapa Trump Sering Menyerang The Fed?
Donald Trump punya sejarah panjang berseteru dengan The Fed, terutama saat ia menjabat (2017-2021). Beberapa alasannya:
- The Fed Menaikkan Suku Bunga
- Trump ingin suku bunga tetap rendah agar ekonomi tumbuh cepat dan pasar saham kuat.
- Namun, The Fed (di bawah Jerome Powell) menaikkan suku bunga untuk antisipasi inflasi, yang menurut Trump “merusak keuntungannya”.
- The Fed Dianggap Tidak Mendukung Kebijakannya
- Trump ingin The Fed membantu stimulus ekonominya, tetapi bank sentral harus netral.
- Ia bahkan menyebut The Fed “musuh terbesar AS” dan menuduh Powell “tidak kompeten”.
- Politik vs. Independensi The Fed
- The Fed seharusnya independen, tapi Trump kerap menekan agar kebijakannya sesuai keinginannya.
- Kritikus khawatir serangan Trump bisa merusak kredibilitas The Fed.
Dampak Kebijakan The Fed pada Global
Keputusan The Fed tidak hanya memengaruhi AS, tetapi juga dunia:
- Kenaikan suku bunga Fed → Dolar AS menguat → Mata uang negara lain (termasuk Rupiah) melemah.
- Imbas ke pasar saham & komoditas → Harga emas, minyak, dan saham global bisa bergejolak.
Contoh: Ketika The Fed menaikkan suku bunga agresif 2022-2023, banyak negara (termasuk Indonesia) terpaksa menaikkan bunga juga untuk menjaga stabilitas mata uangnya.
The Fed Krusial, Tapi Sering Jadi Kambing Hitam
The Fed memegang peran vital dalam perekonomian AS dan global. Meski independen, tekanan politik (seperti dari Trump) kerap terjadi.
Pertanyaannya:
- Haruskah The Fed benar-benar independen?
- Atau politisi boleh memengaruhi kebijakan moneter demi kepentingan jangka pendek?
Satu hal yang pasti: selama The Fed tetap berpegang pada mandatnya—menjaga stabilitas harga dan lapangan kerja—kritik seperti dari Trump akan terus ada.