Jakarta dan Tangerang Selatan (Tangsel) akan segera terhubung lebih cepat dan efisien dengan kehadiran Skytrain atau Automated People Mover System (APMS).
Proyek ini menjadi solusi transportasi masa depan yang menggabungkan kecepatan, kenyamanan, dan teknologi canggih untuk mengatasi kemacetan serta mempercepat mobilitas warg
Skytrain merupakan moda transportasi berbasis rel otomatis tanpa pengemudi (driverless), yang berjalan di atas jalur layang khusus. Teknologi ini mirip dengan Skytrain di Bandara Soekarno-Hatta dan berbagai kota besar dunia seperti Singapura dan Dubai.
Dengan pengoperasian otomatis, Skytrain menjanjikan jadwal yang tepat waktu dan operasional yang minim gangguan.
Salah satu yang paling menarik dari proyek Skytrain ini adalah rutenya yang akan menghubungkan Jakarta Selatan dengan Tangerang Selatan, dimulai dari kawasan strategis Lebak Bulus. Berikut adalah rencana jalur yang akan dilewati:
- Stasiun Awal: Lebak Bulus
Titik awal rute Skytrain yang terintegrasi langsung dengan MRT Jakarta dan terminal bus TransJakarta. - Ciputat
Kawasan padat penduduk dan pusat aktivitas ekonomi di Tangsel, yang akan sangat terbantu dengan hadirnya Skytrain. - Pamulang
Salah satu kecamatan terbesar di Tangsel yang memiliki potensi tinggi untuk pengembangan hunian dan bisnis. - Serpong
Pusat pertumbuhan kota modern dengan kawasan bisnis, perumahan elite, dan kampus. - BSD City
Destinasi akhir rute sementara, yang dikenal sebagai pusat inovasi, pendidikan, dan teknologi.
Manfaat Bagi Warga Jakarta dan Tangsel
✦ Waktu Tempuh Lebih Cepat
Rute Lebak Bulus–BSD City yang biasanya memakan waktu 1–2 jam saat macet, bisa dipangkas hingga kurang dari 40 menit.
✦ Terintegrasi dengan Moda Transportasi Lain
Skytrain akan terkoneksi dengan MRT, LRT, dan TransJakarta untuk mendukung integrasi transportasi antarkota.
✦ Ramah Lingkungan
Sebagai transportasi berbasis listrik, Skytrain mengurangi emisi karbon dan kebisingan dibandingkan kendaraan pribadi.
✦ Meningkatkan Aksesibilitas Kota Penyangga
Tangerang Selatan akan lebih mudah dijangkau, mendorong pertumbuhan ekonomi, investasi, dan mobilitas penduduk.
Pemerintah dan pihak pengembang menargetkan Skytrain Jakarta–Tangsel mulai beroperasi pada 2027, dengan tahapan konstruksi dimulai pada akhir 2025. Saat ini masih dalam tahap studi kelayakan dan pengajuan perizinan.