gencatan senjata dengan Hamas yang berlaku sejak 19 Januari. Setidaknya 400 warga Gaza dilaporkan tewas akibat serangan tersebut.
“Dalam semalam, ketakutan terburuk kami menjadi kenyataan. Serangan udara kembali terjadi di seluruh Jalur Gaza. Laporan yang belum dikonfirmasi menyebutkan ratusan orang tewas … sekali lagi, warga Gaza hidup dalam ketakutan yang amat sangat,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB Tom Fletcher dalam keterangannya dikutip dari laman United Nation, Rabu (19/3/2025).
Dalam laporan situasi terbarunya, badan kemanusiaan PBB Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) mengatakan bahwa peralatan rumah sakit masih menunggu untuk masuk ke Gaza termasuk 20 ventilator untuk unit perawatan intensif neonatal dan sembilan inkubator bayi baru lahir portabel.
OCHA menambahkan bahwa pemboman Israel yang baru menambah tekanan pada sumber daya kesehatan, seraya mencatat bahwa direktur jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Dr Munir Al Bursh, telah meminta rumah sakit lapangan, tempat tidur, dan ruang operasi untuk membantu memenuhi permintaan menyusul pemboman Israel yang baru.
Penilaian PBB menemukan bahwa tidak ada rumah sakit di Gaza yang berfungsi penuh dan bahwa 13 rumah sakit dan empat rumah sakit lapangan masih tidak berfungsI.
Pemindahan Israel mencakup wilayah yang memiliki setidaknya tiga fasilitas perawatan kesehetan.